Jumat, 26 April 2013

Lion Air Datangkan Dreamliner Pada 2015


TEMPO.COJakarta - PT Lion Mentari Airlines menyatakan akan mendatangkan Boeing Dreamliner 787. "Datang awal 2015, kalau ditanya ke mana, kemungkinan untuk Batik Air," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, dalam peluncuran Batik Air, Kamis malam, 25 April 2013.
Pesawat tersebut, kata dia, akan digunakan untuk penerbangan jarak jauh atau "long haul". "Karena kalau untuk dalam negeri itu boros," ucapnya. Tahun depan, Lion air akan mendatangkan lima pesawat Dreamliner.
Untuk nilai investasi yang dikeluarkan dalam mendatangkan Dreamliner, Edward menyatakan belum mengetahui. Harga pesawat, kata dia, bervariasi tergantung konten pesawat."Karena kami baru order, belum menentukan harganya berapa," kata Edward.
Kamis 25 April 2013, Lion Mentari Airlines meluncurkan Batik Air. Anak usaha Lion Air itu akan beroperasi dengan fasilitas WiFi. "Penumpang bisa menelepon dan memakai WiFi selama penerbangan," kata Edward.
Ia menjelaskan, maskapai ingin memenuhi kebutuhan penumpang terhadap fasilitas teknologi informasi. Untuk fasilitas akses telepon dan WiFi, Batik Air menjalin kerjasama dengan Telkomsel. Edward menyebut tidak ada masalah dengan regulasi selama teknologi yang digunakan dalam penerbangan dinyatakan memenuhi persyaratan.
"Regulator akan buat aturan mainnya," ucap Edward. Alat untuk WiFi itu, kata dia, sudah terpasang di pesawat. Namun peralatan itu masih belum diaktifkan. Ia menyebut nilai investasi untuk pemasangan peralatan WiFi di setiap pesawat mencapai US$ 3-4 juta.
Untuk pengoperasian, maskapai masih harus mengurus perizinan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Setelah izin itu keluar, Edward melanjutkan, maskapai baru akan mengoperasikan pesawat dengan fasilitas WiFi itu.
Edward mengungkapkan, sepanjang tahun ini akan ada 36 pesawat baru. "Tapi akan kami lihat, apakah dimadukkan ke Lion, Malindo, atau ke mana," ujarnya. Namun, kata dia, pasar Indonesia sebagai "base" PT Lion Mentari Airlines tetap diutamakan.
Tahun ini, Batik Air akan mengoperasikan enam pesawat Boeing 737-900 ER. Investasi setiap pesawat berkisar US$ 80 juta - 90 juta tanpa fasilitas WiFi. "Tanpa WiFi, investasi tiap pesawat US$ 80 juta - 85 juta," kata Edward.
Edward menjelaskan, Batik Air hadir dengan layanan "full service" karena pertumbuhan ekonomi Indonesia baik, termasuk untuk kelompok menengah. Ia pun menyebut pertimbangan lainnya.
"Karena satu "airline" 'kan tidak boleh hadir dengan dua kategori lainnya," ujarnya. Edward menuturkan, Batik Air bisa menjadi alternatif masyarakat yang selama ini menggunakan jasa "low cost carrier" (LCC) untuk mencoba penerbangan "full service" Batik Air.
Batik Air akan mulai beroperasi pada 3 Mei mendatang. Rute-rute yang ditawarkan adalah Jakarta-Manado dan Jakarta-Balikpapan. Sedangkan mulai 8 Mei 2013, Batik Air akan membuka penerbangan untuk rute Jakarta-Pekanbaru dan Jakarta-Ambon.
MARIA YUNIAR


Tidak ada komentar:

Posting Komentar